Bagian Tubuh yang Terpenting

Kamis, 27 Oktober 2011


Ibuku selalu bertanya padaku bagian tubuh apa yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar.
Ketika aku muda, aku berpikir bahwa suara adalah hal yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi kujawab ibuku dengan lantang, “telinga, bu”, akan tetapi dengan lembutnya ibuku menjawab, “bukan, nak”, banyak orang yang tuli dan hal itu tidak menjadi hal yang terpenting bagi dirinya. Tapi teruslah memikirkannya dan ibu akan menanyakanmu di lain waktu”.
Beberapa tahun kemudian, sebelum ibuku bertanya padaku lagi; sejak jawaban pertama, kini aku amat yakin bahwa jawabanku kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya dengan penuh kepastian, “bu, penglihatan sangatlah penting bagi setiap orang, jadi pastilah begian terpenting itu adalah mata kita”.
Ibuku memandangku dan berkata, “kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta namun hal itu tidak menghambat kehidupan mereka untuk tetap hidup”.
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, ibuku terus bertanya beberapa kali dan jawaban ibuku selalu, “bukan, tapi kamu makin pandai dari tahun ke tahun, anakku”.
Suatu ketika yaitu tahun lalu, kakekku meninggal. Seluruh keluarga bersedih, semua menangis; bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kakek.
Ibuku sekali lagi bertanya padaku, “apakah kamu sudah tahu bagian tubuh apa yang terpenting, sayang?”
Aku terkejut ketika ibuku bertanya pada saat seperti ini, pertanyaan yang ia lontarkan di tahun-tahun yang lampau. Aku berpikir, ini hanyalah permainan antara ibu dan aku.
Ibu melihat kebingungan yang menyelimuti wajahku dan akhirnya ia memberitahuku, “pertanyaan ini penting, ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar ‘hidup’. Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahumu kamu Kenapa. Tapi, hari ini adalah hari dimana kamu harus belajar pelajaran yang sangat penting.”
Ibuku memandang wajahku dengan wajah keibuan dan aku melihatnya penuh dengan tatapan yang tergenang air mata. Ibuku melanjutkan pembicaraannya, dia berkata, “Sayangku, bagian tubuh yang terpenting adalah bahumu”.
“Mengapa bahu yang terpenting? Tidakkah ada organ lain yang lebih penting selain bahu?”, pikirku dalam hati. Ku balasnya dengan penuh tanda tanya di kepalaku, “apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?” Ibuku membalas dengan suara tersedu-sedu, “bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka sedang menangis. Bahu juga adalah tempat dimana kita bisa ditopang ketika masalah datang. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Ibu hanya berharap kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman yang cukup agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapanpun kamu membutuhkannya”.
Akhirnya dengan penuh ketenangan aku tahu bagian tubuh yang ‘paling penting’ adalah bahu; tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri, tapi simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain.
(source: unknown)



“Orang akan melupakan apa yang kamu katakan..
Melupakan apa yang kamu lakukan..
Tapi, seseorang tidak akan pernah lupa
bagaimana kamu membuat mereka berarti.”



0 komentar: